Relative Strength Index (RSI) merupakan indikator yang banyak digunakan para trader untuk melihat apakah harga aset sedang berada dalam kondisi jenuh jual (oversold) atau jenuh beli (overbought).

Oversold terjadi ketika RSI berada di bawah angka 30.
Overbought terjadi ketika RSI berada di atas angka 70.

Pada umumnya setelah RSI menyentuh angka oversold, harga akan cenderung naik kembali. Sebaliknya, ketika RSI menyentuh angka overbought, harga cenderung turun.

Maka dari itu, lebih bijak untuk menunggu RSI berada di area oversold untuk membeli suatu aset.

Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa pada tanggal 21 Maret 2025, harga saham BBCA menyentuh angka terendah di 7900 dengan RSI di angka 27,64.

Beberapa hari kemudian, harga saham BBCA kembali naik hingga mencapai 9675.

Namun, tidak semua saham akan mengalami kenaikan yang signifikan setelah mencapai kondisi oversold seperti BBCA. Lihat grafik berikut untuk saham BBRI.

Pada tanggal 11 November 2024, harga saham BBRI menyentuh angka terendah di 4370 dengan RSI di angka 27,08. Namun, harga terus turun hingga pada 14 Januari 2025, menyentuh harga terendah di 3800.

• Pilih saham perusahaan dengan fundamental yang bagus.
• Tetapkan target keuntungan yang wajar.
  Misalnya, mendapatkan keuntungan 3% sebanyak 3 kali dalam setahun sudah menghasilkan total sekitar 9%.
• Konsisten dalam melakukan pembelian asset.
  Apabila harga semakin turun, pembelian secara konsisten bisa menurunkan harga rata-rata modal asset.
  Apabila harga semakin naik, pembelian secara konsisten bisa tetap menambah jumlah asset untuk dijual pada target berikutnya.